Bersama Malam Minggu

Soft cottage kitchen!
Hallo malam minggu, akhirnya kita bertemu lagi. Hey, terima kasih ya sudah bergegas lebih cepat dariku. Aku sangat suka dengan segala persiapanmu ketika kita punya janji. Belakangan kau bilang bahwa persiapan itu idealnya dua jam sebelum bertemu denganku. Sungguh, kau memang malam yang berbeda dengan malam yang lain. Jujur, aku merasa kagum…

Malam ini kau begitu segar, sesegar cerita-ceritamu barusan. Eh, jadi kau selalu menulis tentang apa pun yang pernah kita lewati bersama, termasuk tingkahku yang membuatmu sebal? Oooo…, jadi pengen segera membaca tulisanmu. Setiap aku menagih, kau selalu bilang, ”Nanti saja Januari, kan janjinya Januari….”. Sebenarya itu terlalu lama, baiklaah. Tapi kalau ada yang harus kau koreksi, segeralah ingatkan aku, ya? 

Apa pun yang tadi aku ceritakan semoga bisa menjadi pelajaran yang berharga kedepannya. Kita contoh yang baik-baik dan kita perbaiki yang buruknya. Sepakat kan? Ngomong-ngomong terima kasih ya sudah membuatkanku bekal beberapa hari lalu. Masakanmu tidak hanya indah dari tampilan tapi juga sangat enak, sampai bikin aku tersenyum-senyum. Kawan-kawanku juga ikut mencicipi dan bilang masakanmu hebat!

Hehehehe, sakit gak tadi pas tanganmu kena rak buku? Padahal tenang saja, aku masih bisa kok nangkap buku yang hampir jatuh tadi. Oya, buku cake tadi bikin mupeng, apa lagi pas cake dengan motif bunga kesukaanmu. Semoga suatu saat nanti aku bisa membeli semua perlatan dan bahan-bahaannya. Kau bisa membuat cake sesuka hatimu di dapurmu yang bernuansa putih, sesuai impianmu. 

Malam minggu, semoga kau tidak bosan dengan tempat dan nuansa café yang aku pilih. Meski begitu, rasanya banyak sekali yang cemburu dengan kita, sampai-sampai pelayan café pun selalu memberi tanda bahwa café akan segera tutup. Mungkin mereka mengusir kita ya? Hmm bisa jadi… bisa jadi. Heuheuheu...

Semoga suatu saat nanti kita punya ruang sendiri, tempat kita nge-teh dan bercerita tentang apapun yang menyenangkan. Eh, next time kita harus tetap perbanyak cerita yang baik-baik dan menyenangkan yah, persempit untuk tidak bercerita yang sedih-sedih. Sepakaaat? :p

Oke. Terima kasih atas semuanya. Senang bisa bertemu denganmu wahai malam minggu...


Blog | Twitter | Facebook | Tumblr | About Me!

Cerita Si Anak Muda!

Selamat Pagi :)
Suasana pagi di desa yang sangat terpencil!
Begini, begini saya mau bercerita pagi ini tentang seorang anak muda yang lumayan sulit ‘melek’ setelah bangun. Bukan soal matanya yang sipit, tapi tidak tahu kenapa hari ini sangat sulit bangun. Biasanya sebelum tidur dia minum yang banyak dan pasang alarm jam 03.00. Strategi ini biasanya ampuh bikin dia bangun tepat jam 03.00 untuk sekedar ke kamar mandi, kalau berhasil berarti dia lanjut shalat malam, kalau tidak (iman ciut) dia lanjutin tidurnya.

Akhir-akhir ini dia punya sahabat yang selalu gemar bangun pagi, lebih pagi dari dia. Kadang dia bangun lebih awal, tapi seringnya dia dibangunin sahabatnya sebelum alarm berdering. Salut banget sama sahabatnya yang selalu istiqomah bangun pagi dan selalu memotivasi si anak muda ini dengan sabar agar si anak muda ini bisa shalat malam. Aduhaai, sungguh berutung sekali mmemiliki sahabat yang selalu memotivasi kita dalam berbuat kebaikan.

Seperti biasa pagi ini dia dibangunkan sama sahabatnya sekitar jam 02.25. Entah kenapa pas phonselnya diangkat tiba-tiba lowbate. Dasar emang masih ngantuk jadi dia lanjutin lagi tidurnya. Sepertinya dia terbuai dengan kenikmatan beristirahat, sampai-sampai dia melewatkan kesempatan emas untuk shalat malam. Tepat jam 04.25, phonselnya yang ke dua memekik, dia terbangun, duduk diatas kasur sambil mengumpulkan nyawa. Tak lama, suara adzan subuh berkumandang.

Setelah subuh berjemaah dia bikin secangkir kopi, awalnya dia mau melanjutkan baca buku yang belum rampung dia baca. Agar nyaman, dia baca diatas tempat tidur, dia tarik selimut dan bersandar ke tembok. Baru beberapa baris dia baca matanya langsung ngantuk, tanpa dikompromi lagi dia langsung tertidur dengan pulass. Sekitar jam 06.09 dia terbangun, minum kopi dan lanjutin baca buku sambil tiduran memeluk bantal. Ooow, tidak sampai satu menit dia tertidur lagi. Hahahaha.

Bangun-bangun sekitar jam 07.00. “Astaghfirullah… astaghfirullah…”, gumamnya sambil nyeruput sisa kopi yang sudah tidak hangat lagi. Langsung dia buka gorden yang tepat didekat tempat tidurnya. Seketika matanya silau, sang mentari pagi seolah memecut matanya dengan sinar yang menyilaukan. Duduk bersila diatas karpet biru, lanjut ngemil kue-kue, periksa bbm yang masuk, membuka notebook dan dia menulis tentangnya….

Blog | Twitter | Facebook | Tumblr | About Me!
 
Qefy © 2010 | Designed by Chica Blogger | Back to top