SMS untuk Ibu

Di Hari Ibu yang melegenda dari tahun 1928 ini begitu banyak fenomena yang saya jumpai. Pagi-pagi sekali sekitar pukul o4.57, saya layangkan pesan untuk mengucapkan Selamat Hari Ibu. Tak banyak yang saya kirim, hanya Ibu saya dan guru-guru perempuan lainnya. Dan tak banyak pikir pula saya langsung ketik dan layangkan..

"Malam berganti rembang pagi, ku ingat budimu yang belas kasih membuat mata siapapun terpana dengan kearifanmu. Bu, maafkan setiap kealphaanku. Semoga ibu disana sentosa senantiasa. Selamat Hari Ibu :)
Salam rindu,"

Saya layangkan pesan itu dan beberapa saat kemudian, balasan SMS menghujani ponsel GW saya.

"Sama-sama. Kebahagiaan ibu, ketika anaknya masih mengingatnya. Semoga baktimu mendapat balasan dari Allah SWT"

"Terimakasih anakku, ibu doakan semoga ananda selalu dilindungi Allah SWT dalam mengarungi bahtera kehidupan dimudahkan dalam segala urusan dijauhkan dari segala godaan yang menyesatkan, dan dilimpahkan rizki yang halal"

"Terimakasih ananda,.. Ya Allah kabulkanlah setiap doa anakku ini karena telah memperhatikan ibunya. Amien"

Basah hati saya ketika mendapat respon yang begitu arif, begitu akrab dan begitu tulus. Saya hanya mengamini pesan-pesan itu, saya benar-benar bersyukur, bahagia dan senang bisa mengenal mereka. Mereka adalah figur-figur teladan yang menjadi legenda inspirasi saya. Pelatih setia yang saya kagumi :)

Fenomena selanjutnya saya temukan di dunia maya. Haaaaampir disetiap lini jejaring sosial terpasang kata Ibu. Status-status facebook juga ikut menyemarakkan Hari Ibu. Semua gadget praktis, saya coba optimalkan untuk menggelorakan hari bersejarah ini. Fans Page Senyum Ibu, group Blog of Friendship dan Event Menulis untuk Ibu. Lalu disinilah air mata saya menggenang. Saya terharu membaca tulisan beberapa teman yang ia bubuhkan demi kerinduannya pada Ibu yang masih ada atau yang sudah tiada... :(

"Aku butuh kasih sayang mamah,aku butuh perhatian mamah,aku butuh nasihat mamah, aku ingin engkau menemaniku sampai kapanpun. Tapi Allah berehendak lain, Allah sayang mamah sehingga engkau dipanggil oleh Sang Maha Kuasa. Begitu besar sayang kepada mamah setlh beliau meninggalkan aku. Rasa penyesalan selalu datang, Coba waktu bisa diputar kebelakang aku akan selalu menurut semua perintah mamah. Buatku mamah segala-galanya, semua sosok yang baik mamah miliki. Tidak ada yang bisa menggantikan mamah dihatiku. "Mah aku kangeeen.."",

Begitulah efisode menulis untuk Ibu. Menusuk, mengugah dan merubah. Harapan saya adalah suasana ini harus tetap terjaga sehingga atmosfir kekudusan yang meradang pada hari ini terus terpelihara sampai akhirnya kelak. Saya sangat bangga bercampur takjub pada teman-teman yang begitu semangat menuliskan bait-bait kata untuk Ibu. Ayat-ayat kerinduan untuk Ibu. Letupan-letupan cinta untuk Ibu. Bahkan merangkai sepucuk SMS untuk Ibu.

Salam sejuk untuk Ibu dan keluarga tercinta :)

Belajar Menulis untuk Ibu

Kenapa saya begitu berat untuk menulis, tak ada ide yang ingin saya tulis, tak ada gagasan yang lebih pas (garuk-garuk kepala). Padahal saya ingin menulis sesuatu untuk memenuhi blog baru saya mengenai Ibu. Tepatnya mengenai Senyum Ibu. Blog ini di buat terinspirasi oleh momentum yang sebentar lagi akan hadir yaitu Hari Ibu. Kemarin-kemarin gagasan tentang ibu begitu melimpah ruah, ide-ide brilian seolah-olah mengalir deras. Saking derasnya sampai saya tak bisa mencatatnya. :D

Sampai detik ini saya belum ada inspirasi. Tentang Senyum Ibu. Oh tidak, saya benar-benar buntu. Saya sulit memulainya. Ya Karim, curahkan ilmu yang bermanfaat untukku. Aku mohon. Andai saja disamping saya ada penulis handal, saya pasti akan bertanya banyak hal seputar dunia menulis. Menulis kesana dan kemari. Menulis dari a sampai z. Membahas tentang bersahabat dengan malaikat atau cerita tentang arwah sapi yang gentayangan :D. .

Saya sekarang berada di ruangan berbentuk kubus, saya masi mengenakan batik kesayangan. Warnanya biru, biru tidak terlalu gelap. Batik ini dirancang sendiri oleh adik saya, saya bangga bisa memakainya. Waktu saya wisuda, adik yang mempersiapkan batik ini. Adik yang mondar-mandir ke tempat jahit. Bahkan saat itu saya belum kerja dan belum mempunyai penghasilan, tapi adik sudah kerja di daerah bogor. Tak ayal, adik benar-benar sibuk luar biasa (sungguh besar perjuangamu dik, hehe). Adik pernah bilang, “aa yang mau wisuda tapi aku yang sibuk, hehehe”.

Berbicara soal jahit-menjahit, ibu saya juga suka menjahit. Menjahit untuk sekedar membuat baju keluarga dan memperbaiki baju atau celana yang robek. Waktu saya kecil dulu, saya sering dibuatkan celana pendek untuk bermain yang di jahit oleh tangan ibu sendiri. Kebetulan waktu itu ibu sangat gemar menjahit. Menurut ceritanya, ibu bisa menjahit itu karena memang dulu sangat sulit mencari pekerjaan, sehingga ibu memutuskan untuk kursus menjahit. Dari bekal menjahtnya itu ibu mengisi masa gadisnya dengan menjahit merajut rizki. Ah, saya tidak tahu saat itu saya berada dimana? :D

Kisah Kekasihku II

Seperti biasa, apapun yang dikenakannya begitu serasi dan menyejukan pandangan. Hari ini kekasihku mengenakan pakaian berwarna magenta aurora. Saya selalu tersihir dengan gelagaknya, cara ia duduk, cara ia mengetik, sampai cara lembutnya merapihkan kerudung.

Seperti biasa, aku selalu menemaninya. Aku tahu pertengahan bulan lalu ia mendapatkan tugas yang mampu menguras waktu, tenaga dan pikiran. Menurutku tugas itu sangat berat, tapi dengan menawannya ia kerjakan dengan penampilan prima. Subhanallah..

Akhir-akhir ini kekasihku sangat sibuk luar biasa, menerjemahkan kata perkata, menelisik semua yang dibutuhkan oleh projectnya. Buku catatannya pun semakin menipis, aku lihat ia mengeluh manja karena kertas kesayangannya dua lembar lagi habis. Ya, kekasihku sangat rajin mencatat, mencatat agenda kerja, mencatat jadwal pribadi sampai mencatat kutipan motivasi yang ia dapatkan dari berbagai media jejaring sosial.

Ponselnya berdering, seketika itu kekasihku mengangkat ponselnya. "Assalamu'alaikum? ...ooh baik, insyaallah akan saya periksa kembali. Secepatnya...". Aku tahu ada seseorang yang menanyakan laporan project yang tengah ia kerjakan. Keningnya sedikit mengkerut, lalu mengela nafas(menenangkan). Ia berbisik kepadaku, "Bismillahirahmanirrahim, kita tuntaskan hari ini juga".

Antah Brantah

Sekarang saya sedang berada di negeri antah brantah. Hening, jauh dari keramaian kota. Saya senang berada di negeri yang kaya akan karya. Saya tidak sendiri, saya bersama kawan. Dia bersayap? Ya tentu. Dia bersayap. Kawan yang arif itu sayapnya terbuat dari sikap sabar dan syukur.

Saya senang berkelana, mengembara menyisiri berbagai khazanah keilmuan yang mengagumkan. Mulai dari pelataran kota sampai ke pelosok pedesaan yang hening-bening. Negeri ini, tempat singgah teman saya. Entah apakah teman saya yang bersayap itu tahu alasan saya selalu siap mengantarnya ke negeri antah brantah ini.

Tepatnya dua pekan lalu saya mendapatkan kuntuman doa dari guru agama saya. Beliau menguraikan dengan sangat tartil sehingga saya masi mengingat apa yang disampaikannya. Beliau menyampaikan doa penuh keikhlasan. Ialah doa ibrahim, bingkisan yang spesial dari ayat-ayat asy-syua’ara. Subhanallah, saya menghapalnya mengulang-ulang, memahami maknanya dan cuba mengamalkannya.

“Ya Tuhanku, karuniakanlah aku ilmu dan jadikanlah aku termasuk kedalam golongan orang-orang yang salih. Ya Allah, jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang akan datang dikemudian hari. Ya Allah, kurniakanlah aku syurga yang penuh dengan kenikmatan”

Saya benar-benar terpukau dengan kuntuman doa itu. Saya yakin doa itu sangat bertenaga. Kenapa begitu yakin? Karena mantap di hati. Saya meminta ilmu yang bermanfaat, Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk bergairah kembali membaca berbagai kitab(buku).

Ya Karim, sangat banyak manfaat ketika banyak membaca. Lalu saya catat beberapa kutipan yang kental dengan kehidupan sehari-hari dan saya anggap penting. Saya putar beberapa nasyid yang dapat menyegarkan ingatan saya akan keagungan dan kemegahan Sang Ulung. Subhanallah, sangat membahana.

Di negeri antah brantah ini saya bisa mengenalNya.

Kembaran Qefy

Jika saia punya saudara kembar, dia akan sangat berbeda dengan saia. Dia tidak akan sembarangan, dia akan rapi. Dia akan membariskan sepatu dalam lemarinya setiap pulang kerja, dan benda lainnya akan digantung atau dilipat dengan sangat rapi. Dia akan menyimpan buku-bukunya tersusun di meja belajar dekat tempat tidurnya. Selain itu dia akan membereskan file-file di komputernya secara khusus agar mudah dikenali. Setiap bangun tidur dia pasti merapikan tempat tidurnya, menata bantal guling dan akan selelalu melipat kain penghangat badannya.

Wajahnya persis seperti saia., tapi cara berpakaiannya berbeda. Dia akan selalu tampil mengesankan bila mengenakan pakaian apapun, rambutnya disisir rapi. Dan tidak akan tampak seperti orang tolol. Kembarku akan pongah. Kembarku selalu dipuji orang, dibanggakan oleh teman-temannya. Dosen-dosen di kampusnya selalu memuaskan nilai ujiannya. Aah kembarku sangat berbeda dengan saia.

Saia selalu membuang-buang waktu, seakan waktu itu berputar sesuai keinginan saia dan hanya milik saia. Aduhai kembarku, menjelmalah disudut sanubari saia juga...

Kisah Kekasihku

Aku selalu menemaninya kemanapun ia pergi, dengan tas besar yang selalu menempel di punggunya ia terkesan sangat beraura dalam menjalani hari-hari. Kekasihku selalu membawa bekal makanan ketika berangkat ke tempat kerjanya, tentu untuk makan siang. Kebiasaanya membawa bekal itu tidak aku lihat ketika hari senin dan kamis, sungguh istiqomah.

Pagi-pagi sekali kekasihku datang mengucapkan salam kepada seluruh karyawan saat masuk menuju ruangan kerjanya. Senyumnya yang khas, membuatku tertegun merasakan auranya. Dia menatapku dengan ucapan mesra bismillahirrahmanirrahim. Begitulah riatual kekasihku saat memulai pekerjaan. Dia tersenyum kepadaku. Posisiku tepat dihadapannya. Aah, sabtu ini kekasihku mengenakan jilbab ungu muda. Kerudungnya berwarna ungu muda yang membalut menambah kekagumanku padanya.

Aku ingat sekali sabtu yang lalu ia mengenakan gamis biru muda dengan sepatu hitamnya. Setiap pakaian yang di kenakannya selalu pantas dan menarik nan menyejukan pandangan mata. Dia selalu melemparkan senyum tulus kepadaku ketika jari-jemarinya menari diatas tombol keyboard. Saat aku menerima pesan dari clien, ia membalasnya dengan penuh hati-hati. Setiap diakhir pembicaraan dengan clien-nya selalu ia selipkan icon senyum kepadaku.

Aku bahagia bisa menatapnya lama-lama. Menemaninya selama ia asyik jarinya menari di atas tombol-tombol keyboard. Pernah suatu saat jaringan internet yang menyambungkanku dengan dunia maia putus, nampak wajahnya sedikit kesal, dan berkatalah ia “masyaallah, kenapa jaringannya putus ya?” sebenarnya aku menjawab dengan tenang namun dia tidak tahu kalau aku selalu menjawab keluh kesahnya ketika jaringan internet putus. Dan aku menjawab “kekasihku, teknisi dari bangsamu sedang memperbaiki jaringan yang menghubungkanku dengan clienmu, bersabarlah untuk beberapa saat”.

Jari jemarinya tak kunjung berhenti menari walau jaringan putus, ia manfaatkan waktunya dengan membuat WP alias work plan untuk ia kerjakan esok hari. Selain itu ia membuka kitab suci, dan membacanya. Aku disini masih melihat lekat-lekat ia mengisi waktunya dengan Tuhannya.

Beberapa saat apabila jaringan masih putus ia umumkan kepada seluruh karyawan agar tetap tenang dan bersabar sampai jaringan pulih kembali. Sungguh aku takjub dengan keindahan akhlaknya.
 
Qefy © 2010 | Designed by Chica Blogger | Back to top