Liburan Ke Rumah Nenek #1

Foto and Text by Qefy
Update info menulis dan memotret
Follow me @qefy / http://twitter.com/qefy


...dan tiba-tiba saya gatal untuk posting beberapa pengalaman kemarin selama liburan di rumah Nenek.  Walau sebentar tapi kali ini lebih terasa atmosfir liburannya. Bersyukur perjalanan waktu itu cuaca sangat cerah, seolah sang cuaca tahu kalau hari itu saya dan Jude akan menyisir perjalanan yang agak panjang :D

Bismillahi majreha wa mursaha inna rabbi lagafurur rahim...

1. Menikmati panorama pegunungan dan sawah ladang selama menyisiri beberapa ruas perjalanan. Saya dan Jude rehat sejenak untuk melepas pegal selama berkendara. Seolah disambut dengan suguhan alam yang sangat menakjubkan. Melihat pegunungan, sawah, perkebunan dan para petani yang sedang memanen padi. Glek..glek.., ditemani muniman segar pelepas dahaga :D
Panen Padi

2. Saat itu cuaca semakin panas, matahari semakin menyengat. Kembali saya dan Jude berhenti sejenak di dekat pesawahan Cileuya. Dari pesawahan ini kami harus melewati satu bukit dan satu desa lagi yaitu Cihanjaro untuk sampai ke desa Simpay Jaya dimana tempat Nenak tinggal. Perjalanannya sedikit agak terjal, sayang banget kalau bawa Jazz kesini. Hehe :D
Jalan Cileuya Kuningan

3. Alhamdulillah, setibanya di rumah nenek saya disuguhi durian yang sudah Nenek persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Durian ini dipetik langusng dari kebun Mang Nanang[paman], di kebun Mang Nanang banyak sekali buah-buahan yang ditanam mulai dari durian, rambutan, pete, kelapa, nangka sampai ke buah nanas. Namun panennya selalu bergantian, tidak serempak. Nah, kali ini sedang musim durian dan rambutan. Durian yang saya belah langsung ini berwarna orange, tidak seperti durian lainnya. Kalau rasanya? Gak kalah manis dengan durian biasa. Saya, Jude, Nenek dan beberapa keponakan langsung menyantap durian. Sepuasnya. Nyaaam, lezaat dimakan siang-siang. :D
Buah Durian

4. Rambutan! Kejaran utama saya dan jude selain durian adalah buah rambutan, buah yang banyak rambutnya itu benar-benar menggoda kami untuk segera berlibur ke rumah nenek. Buah rambutan panen hanya setahun sekali, seperti durian yang ada di kebun. Sangat langka. Tiga pekan lalu ketika saya harus membeli 3 biji dengan harga Rp 1000,- di rumah nenek ada lebih dari tiga pohon dan itu bebeas makan kapan saja saya mau. Subhanallah, tinggal petik, kupas lalu rasakan air yang manis menetes dari buahnya. Sekali kupas tidak cukup, ayo kupas lagi. Hmmm, manis sekali! :D
Buah Rambutan

Liburan ke rumah nenek dihari pertama sangat mengesankan, hari kedua saya dan jude juga beberapa keponakan main ke sawah dan memetik buah mangga yang sudah menguning, to be continue ...

Twitter | Facebook | Tumblr | About Me!

Ranah Negeri Awan

Foto and Text by Qefy
Update info menulis dan memotret
Follow me @qefy / http://twitter.com/qefy
Jangan Menyerah!
Jangan Menyerah!, a photo by qefy on Flickr.
Pernah ngerasain beberapa jam nahan mules di tengah perjalanan tanpa ada air setetes pun? Perut terasa sakit, muka pucat, bulu kuduk merinding, tegang dan bingung tidak kepalang. Pernah ngintip negeri awan lebih dekat dari tebing? Pesonannya semakin memikat melihat antara Bumi dan Langit. Pernah menyambut sunrise di ketinggian 3.087 meter diatas permukaan laut? Sinarnya tersemburat penuh kehangatan. Jangan lewatkan kata per katanya yak. Pokoknya ada “sesuatu“ banget! :D

Tepat pukul 07.30 pendakian dimulai dari post pemberangkatan setelah membacakan beberapa jampe-jampe harupat[doa] kepada Allah yang menguasai langit dan bumi demi memohon perlindungan selama di perjalanan. Saya bergabung dengan teman-teman Karmapala. Karmapala itu komunitas pecinta alam. Saya dan teman-teman Karmapala lainnya berjalan menempuh jalan setapak. Pandangan saya menyisiri beberapa panorama pesawahan, tanah ladang dan melewati semak belukar. Beruntung sekali cuaca saat itu sangat cerah, kaki terus mengayun dengan pasti, semangat pun bergemuruh tiada henti!

Begitu memasuki daerah pepohonan besar, “Nah, ini dia yang di sebut hutan rimba, pohon-pohonnya besar!” ujar saya. Saya paling suka melihat pepohonan yang menerima sentuhan dari sang mentari pagi lalu menimbulkan celah-celah cahaya. Damai yang dirasa ketika melihat warnanya. Suasana hijau yang elok dan mengagumkan. Bisikan air terus menambah keindahan alam. Kicauan beburung rimba yang berterbangan bebas dirimba raya. Sungguh, terlukis sempurna ciptaanNya!

Pendakian terus melintasi beberapa post pemberhentian. Di setiap post pemberhentian tertera nama yang lengkap dengan keterangannya. Post pertama adalah Ci Gowong, saya lupa tidak mencatat ketinggian daerah Ci Gowong ini yang pasti para pendaki harus manfaatkan kesempatan seoptimal-mungkin untuk rehat dan mengisi botol persediaan air untuk minum dan memasak karena sampai puncak nanti tidak akan menemukan mata air lagi walau setetes!

Post selanjutnya adalah Kuta, Pangguyangan Badak, Arben dan petualangan semakin seru setelah post Asoy! Saya mengira karena namanya Asoy jadi akan lebih landai, rupanya tidak. Bahkan setelah post Asoy ituah rute perjalanan semakin terjal, berat dan tak jarang banyak akar melintang yang membuat para pendaki harus berjalan merunduk! Di rute ini pula ada peserta yang mengalami keram di kedua pahanya, Tito. Sebagai team yang solid, saya dan Karmapala saling membantu dan menunggu selama di perjalanan. Setelah rehat beberapa menit, pendakian pun di lanjutkan ke post Pasanggrahan dan post Sanggiran. Capeknya aduhai!

Setibanya di post Apuy mata saya terperanga tidak berkelip melihat keajaiban alam yang tidak pernah saya lihat sebelumnya! Segera saya menyibak dedaunan yang menghalangi pesona awan putih di ujung jagad raya sana. Saya berdecak kagum! Akhirnya saya bisa mengintip Ranah Negeri Awan dari dekat. Subhanallah! Satu lagi, post Apuy juga sering di sebut jalan bebatuan/cadas karena selama di perjalanan Apuy para pendaki akan melintasi bebatuan yang sedikit licin!

Ngintip Awan! by qefy
Ngintip Awan!, a photo by qefy on Flickr.
Sekitar pukul 19.30 tepat saya berasa diatas bebatuan Gowa Walet.Gowa Walet biasanya di gunakan untuk perkemahan sementara yang relative aman untuk beristirahat. Seperti yang disampaikan di awal bahwa tidak akan menemukan mata air. Para pendaki hanya mengandalkan persediaan air yang dibawa dari post pertama, ci gowong. Keesokan harinya sekitar pukul 05.00 saya dan teman-teman Karmapala bersiap sedia menuju puncak Gunung Ciremai yang hanya beberapa menit saja menempuhnya. Kembali saya mendaki sambil membungkus leher dengan sarung!

Asli. Petualangan ini sangat Excited, penasaran bercampur menuju klimaks membuat kedua kaki ini enggan untuk berhenti mendaki. Setelah melewati 12 jam perjalanan dengan kaki yang mulai retak, hidung di plester, plus mules tiada terperi! Saya akan melihat wajah sunrise di Gunung tertinggi se-Jawa Barat: Gunung Ciremai. Begitu kaki kanan menyentuh bibir kawah Gunung Ciremai, sensasinya langsung terasa Wow! Amazing! Great Indonesia!

Sunrise Di Puncak Gunung CiremaiSunrise Ciremai, a photo by qefy on Flickr.
Menikmati alam raya yang terbentang luas! Keajaiban semakin jelas terlihat. Hutam rimba seolah disepuh menjadi Negeri Awan yang bertahta dengan gagahnya! Kebanggan mendaki pun semakin terasa ketika membawa bendera merah putih. Sungguh mengagumkan!
Merah Putih Di Puncak CiremaiMerah Putih, a photo by qefy on Flickr.
Rehat untuk merasakan atmosfir ke maha agungan Allah sang pencipta langit dan bumi beserta isinya. Bukan main dinginnya, beberapa peserta ada yang menggunakan plester penghangat untuk mengurangi rasa dingin yang mengigit. Untuknya, persiapkan perlengkapan penghangat yang cukup sefty!
Berada Di Bibir KawahRehat, a photo by qefy on Flickr.
Karmapala kepanjangan dari Kegiatan Remaja Pecinta Alam yang merupakan salah satu ekskul dari SMA Negeri 1 Luragung, Kuningan. Mereka sangat kompak, asik dan seru diajak muncak. Kesempatan langka ini tidak akan saya lewatkan untuk berfoto bareng mereka. Khusus untuk foto berasama Karmapala ini di foto oleh Didi, alumni Karmapala 2009. Semoga Karmapala selalu eksis dan tahun depan bisa muncak bareng lagi. Amin!
Foto Bersama KarmapalaBersama Karmapala, a photo by qefy on Flickr.
Beberapa pemandangan dan foto resmi sudah saya tangkap, kini tinggal berfoto gaya loncat. Gaya ini gaya pelarian saya ketika tidak ada lagi ide untuk memotret. Dan, pesan yang menarik untuk mewakili ekspresi foto ini yakni,"Berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Begitu sangat unik...^__^
Jump Of HappinessHappy, a photo by qefy on Flickr.
Edelweiss adalah bunga yang tumbuh di atas ketinggian 2000 MDPL. Bunga ini sering di lambangkan sebagai cinta, pengorbanan dan keabadian. Edelweiss hanya tumbuh didaerah pegunungan dan sangat langka. Sayang sekali pendakian kemarin belum musimnya Edelwiess berbunga. Jika tertarik untuk membawanya, pandai-pandailah menyimpannya di tempat yang tersembunyi karena biasanya ada razia Edelwiess!
Edelweis!Edelwiess, a photo by qefy on Flickr.

Ranah negeri awan yang mendamaikan! Setiap sudut ruangnya tersiar kemegahan yang ada di depan mata. Alam yang ajaib ini terhampar luas untuk kita nikmati. Begitu megah alam raya dimana kita berpijak. Semoga hari ini kita mengenal banyak khazanah kekayaan alam Indonesia yang tak terhitung dan perlu kita jaga.

Saya pun semakin tersadar apa pun yang terlukis disana seolah menjadi objek yang mampu menarik perhatian untuk menyadari bahwa manusia hanyalah ciptaaNya yang sangat kecil dan hidup hanya selintas, lalu pergi!

Kejutan yang disuguhkan oleh Negeri Awan yang ada di Puncak Gunung Ciremai akan membuat mata siapapun terpaku dan tertegun dengannya. O, disana langit biru yang tinggi menjulang pun terasa tinggal semeter. Pelajaran yang termahal. Pendakian ini sangat berharga bagi saya. Ada nuansa tersendiri ketika menjumpai panorama selama pendakian. Benar-benar sesuatu yang tidak terduga! 

Foto and Text by Qefy
Update info menulis dan memotret

Nostalgia Putih Abu! #edisipersahabatan

….ya Allah. Aku mohon jadikanlah aku salah satu siswa terpilih agar bisa mengenyam pendidikan di SMA N 3 Kuningan. Apabila itu yang terbaik bagiku maka mudahkanlah, apabila itu buruk bagiku maka bantu aku untuk mengerti apapun pilihanMu. Aku tahu pasti pilihanMu itu yang terbaik untukku…

Potongan doa itu sering saya kidungkan berkali-kali. Bahkan setiap saat saya ingat. Doa itu diajarkan oleh ibuku, dia menyarankan agar saya sering berdoa. Singkat cerita saya masuk di SMA yang selama ini menjadi idola saya. Disinilah saya banyak mencicipi aneka pengalaman. Mulai dari deru debar persahabatan sampai pengalaman memimpin organisasi. *Saat menulis ini saya membuka kembali buku catatan selama mengenakan seragam putih abu…

Deru Debar Persahabatan!
Saat itu saya kelas satu semester akhir, detik-detik naik ke kelas dua. Saya aktif di berbagai eskul, khususnya di bidang rohani, Risba namanya. Rohaniawan Islam Baiturrahim. Saya senang bisa mengenal Risba, disana saya bisa belajar seputar agama islam, belajar untuk mengajak, dan mengenal cinta dalam dekapan ukhuwah. Alhamdulillah, sekitar 36 siswa angkatan saya mengikuti pelatihan terakhir di Risba untuk menjadi pengurus. Deru debar persahabatan pun dimulai!

Pagi hari sekitar pukul 9 sang senior telah siap menutup acara pelatihan, dengan mata yang berkaca-kaca sang senior menyampaikan pengumuman yang membuat air mata semua peserta pecah! Kurang lebih ia menuturkan bahwa ada salah satu diantara peserta akan pergi meninggalkan sekolah tercinta. Kontan semua peserta terheran bukan main. Aku sendiri diam, menenangkan. Tanpa panjang kata, semua panitia saat itu berjajar didepan dan kami pun bersalaman. Sampailah saya bersalaman dengan Agus. Kami berkawan sangat dekat, dekat sekali. Air mata kami tumpah tempias!

Tak lama dari itu seluruh peserta diminta berkumpul di Pendopo. Detik-detik itu terasa berat dan terasa sangat lambat. Sejenak suasana hening. Sang senior berdiri di depan dengan air mata yang masih rapat terbendung. Untuk yang ke dua kalinya ia menuturkan bahwa ada diantara kami yang selama ini begitu aktif di Risba, yang begitu gigih mengajak teman-temannya pada hari ini akan berpamitan! Entah apa yang terjadi yang jelas air mata saya pun mengalir deras. Setelah lama berkata-kata sang senior pun menyebut namaku. Ya karim, tangisan pserta platihan seolah menyepuh keheningan dengan deru debar persahabatan! Tangisan kami begitu menguat ketika saya diminta kedepan untuk menyampaikan kata-kata perpisahan.

Bibir saya kelu, seolah kehabisan kata-kata. Terlebih ada peserta akhwat(perempuan) yang pingsan. Ah saya tak habis pikir kejadiannya akan seperti itu. Dengan suara parau saya sampaikan maksud kepindahanku ke Bandung. Ya, ke Bandung untuk melanjutkan sekolah dan menuntut ilmu agama di pesantren. Saya ucapkan selamat tinggal dan permohonan maaf jika selama ini saya pernah berbuat salah

Setelah menyampaikan kata-kata perpisahan. Para senior merangkulku dengan air mata yang berlinang. Suasana saat itu sangat mengharu biru. Jujur saat itu saya benar-benar sedih akan meninggalkan sekolah yang selama ini saya idolakan terlebih harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan. Namun, tekad saya sudah bulat. Saya harus tetap pergi ke Bandung untuk meraih cita-cita. Saat itu saya yakin bahwa inilah takdirku…

Sesampainya di rumah saya pikir, dan pikir lagi. Benarkah saya harus meneruskan perpindahan ini? sampai guru agama saya menyarankan untuk istikharah. Saya berusaha sebisa mungkin untuk shalat istikharah dan merasakan petunjuk-petunjuk yang hilir mudik menggoyahkan tekadku. Mulai dari surat sahabat yang isinya tentang agar saya jaga kondisi selama di bandung, kado kecil untuk saya di Bandung, saran dari guru SMA, sampai ada kakak kelas yang saya kenal angkuh, sinis tapi waktu itu setiap ketemu dengan saya dia nangis dan pernah bilang (maaf tidak melebihkan) "Saya baru kali ini menemukan adik yang sebaikmu dek". Tak ayal mata saya pun berlinang!

Semua perlengkapan saya untuk di Bandung sudah siap. Kenalan Bapa di Bandung sudah fix dihubungi untuk tempat tinggal. Ah, saya berpikir lagi. Belum tentu di bandung sana saya akan bertemu dengan sahabat-sahabat yang lebih baik dari yang sekarang. Senior yang baik, sahabat yang perhatian, guru-rugu yang perhatian, suasana yang kondusif. Ya Ghofar, persahabatan ini belum tentu akan terulang. Akhirnya tekad saya mengendur dan saya mengurungkan niat perpindahan sekolah. Saya semakin dekat dengan sahabat di Risba juga dengan guru-guru. Aktivitas saya semakin bertambah. Saya semakin cinta dengan sekolah SMA N 3 Kuningan. Risba sebagai saujana terindah bagi saya, doa saya teruntai semoga Allah selalu menjaga sahabat-sahabat semua. ^_^


Twitter | Facebook | Tumblr | About Me!

Kembaran Qefy #2

Jika aku punya saudara kembar, dia akan menjaga kesehatannya mati-matian! Mengurangi makanan berminyak dan makanan pedas. Aku yakin dia akan lebih pandai mengatur keuangan. Penghasilannya akan ia petakan dengan hati-hati, ia akan membedakan pengeluaran pokok dan pengeluaran untuk sekedar hiburan. Senang sekali, setiap bulan dia pasti mengajak aku makan dan meminta aku memilih makanan kesukaan sendiri. Kalaupun tidak, dia akan dengan senang hati mentraktir makanan sederhanaku yaitu : Serabi ^_^

Kembaranku sangat baik, dia sangat sabar ketika aku berbuat sesuatu yang tidak disukai olehnya. Pemaaf ketika didapatinya berbuat khilaf. Kembaranku akan sangat mengerti kegemaran aku, menulis dan memotret. Kadang aku iri, prestasinya melambung dalam dunia oleh raga, Badminton! Tapi segera aku tepis rasa iri itu karena aku pun ingin selalu bahagia dengan segudang prestasinya. Walaupun dia bukan seorang penulis, tapi dia akan membuat buku prestasinya, dia simpan baik-baik dalam rak buku yang bersampingan dengan karya-karyaku

Aku sangat mengaguminya!
Berkat kegemarannya menulis di blog dan badminton, ia pernah diliput oleh media masa terkenal. Kembaranku sangat bersungguh-sungguh dalam menelurkan karyanya baik menulis ataupun olaraga. Kemudian kembaranku semakin giat dan cinta menulis serta menekuninya sehingga ia di undang untuk wawancara live di salah satu acara talk show stasiun televisi swasta. Pengunjung blognya drastis meningkat, kagum!

Aku adalah kembaran yang paling beruntung!
Tuhan ciptakan ia sebagai kembaranku yang sangat arif. Kesukaan kami tidak terlalu jauh berbeda. Hanya satu perbedaan kami yaitu dia sangat sedikit sekali ketika bicara, hanya seperlunya saja. Sedangkan aku banyak bicara sampai detile ke kulit-kulitnya. Hehehe, sampai pernah dia menyebutku "Si Bawel". Aku sangat bersyukur kepada Tuhan Semesta Alam atas takdirnya, benar-benar beruntung aku menjadi kembarannya! ^_^

Catatan :
- Tulisan ini diilhami oleh seorang sahabat penulis!
- Tulisan ini kemiripan dari Kembaran Qefy #1

Kicau Malam Sambil Nyetrika #edisiantagonis

Tepat ketika matahari berpijar di tengah petala langit. Pondok Pena seperti di sepuh oleh aroma bau Neraka! Aku tergantung tanpa ampun di bawah terik panas yang menggila. Dalam kondisi seperti ini penduduk Pondok Pena lebih memilih berlindung di balik rumah dengan pintu yang tertutup rapat. Sampai matahari tenggelam, aku dipaksa merasakan detik-detik kondisi yang teramat naas!

"Ringkus dia!!!"
Teriakan biadab itu mengejutkanku kembali. Simata sipit itu mendekatiku, wajahnya terpasang bengis memuakkan. Ia menarikku dari tali dengan sangat kejam dan tidak hanya itu ia membantingku kedalam wadah besar. Dasar monster sipit!!! Tidak kah cukup kau panggang aku di bawah terik matahari yang menggila itu? Tidak kah kau berubah sikap kepadaku? Hey monster sipit!!!

Dibawanya aku kedalam ruangan yang agak luas. Cat dindingnya berwarna biru. Aku harap siksaan itu segera berakhir. Ya, aku harap tempat ini tidak lagi membuatku seperti di neraka! Ruangan biru ini tercium harum natural. Dilantai ada karpet mirip papan catur yang menggelar. Pandanganku menyapu setiap sudut ruangan berbentuk kubus ini, aku merasa nyaman disini! #hening

Edisi Nyetrika

"Bangun!"
"Bersiaplah meregang nyawa!!"
O, tidaaaaaaaaaaaak!!! Ada benda panas yang menempel keseluruh bagian seratku! Si Botak sinis itu menghardikku dengan benda yang sangat panas tanpa segan. Kontan aku menjerit sejadi-jadinya, teriak sekeras-kerasnya! benar-benar gila, panasnya memekak! Seakan melumpuhkan serat-seratku! Simata sipit itu sangat keji, benda panas itu menempel begitu lamanya. Sampai akhirnya aku hanya bisa meringkih, sakit! Pita suaraku terasa robek, terkoyak!

Disaat seperti ini aku hanya bisa pasrah, aku tidak bisa lagi berkelip, penglihatanku kabur dan akhirnya gelap.....

Jiyaaaaah, pagi-pagi berkicau!! #edisinyuci

#nulisyukk!
#pondokpena

Pagi buta di sebuat tempat yang sempit. Ada seorang pembantai sadis, botak bermata sipit, sinis dan bermuka bengis! Setiap kali membayangkannya, hidupku seolah diambang penderitaan. Dan kini, aku berada di genangan air yang keruh!!!

Disinilah aku, diangkat dari genangan air dan dilempar keatas papan bergigi untuk menunggu nasib. "Siram dia!" teriak si pembantai sadis. "Banting, dia! Seret dengan kuat! Remas-remas sampai dia menjerit tanpa ampun! Sikaaaaaaaaaaaaaat!!!". Teriakan itu membuat hidupku berada di derik penderitaan. Simata sinis itu meremasku dengan sangat ketat. Tubuhku remuk, tersayat dan tersikat dengan perihnya!
Bedebah!!!
Sikapmu begitu kasar, tatapanmu memuakkan! Aku sudah tidak kuat lagi, kau tenggelamkan aku, kau angkat aku, membantingku lalu menegnggelamkanku kembali. Itu membuatku ngilu! Kau kira aku bandit-bandit perampas kangkung? Kau kira aku yang melumatkan kentang di mejamu?? Hey, ini aku. Kenapa kau begitu kasar pagi ini??? #memelas
Setelah mengoyakku, dia mengangkatku bak sampah yang menjijikan dan melemparku ke dalam keranjang biru! Seperti belum berakhir penderitaanku, dia mengangkatku kembali dan memerasku dengan kencang! Aku dililitnya hingga air yang melekat di tubuhku menghilang. Simata sinis itu menggantungku di deretan tali yang membentang, lalu menekakku dengan jepitan dibawah langit biru!

Simata sinis itu meninggalkanku!....

Bilas Perdana di Pondok Pena

#edisinyuci
#edisiberkicau

Kembali Ke Desa

Alhamdulillah, akhirnya saya dan Jude jadi liburan ke kampung halaman. Kami sangat merindukan Emak(nenek). Ini adalah liburan kami yang pertama menempuh perjalanan panjang bersama si Violet. Perjalanan dari Bandung dimulai sekitar jam 03.35, sengaja pagi-pagi karena ingin menghabiskan liburan di Desa agar lebih lama :D

Selama perjalanan, saya menikmatinya. Terlebih ketika ada pemandangan menarik. Dengan perbekalan kamera saku, sesekali saya berhenti dan mengabadikannya. Meskipun Jude sedikit mengeluh "Tuuh kan, aku ga suka kalau berhenti terus, berhenti terus kapan sampanya?". Dan saya hanya tertawa renyah, haha..

Singkat cerita, kami telah melewati perjalanan Bandung-Sumedang-Majalengka-Mandirancan-Kungingan. Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah Yang Maha Ulung. Saya sangat bersyukur bisa sampai dengan lancar dan selamat. Hahaha, dibelakangku Jude malah menyanyi. Nyanyi bahagia sampai dengan selamat. Eh, tapi ini baru sampai Kuningan. Simpay Jaya masih lama :P

Gunung Ciremai Kuningan
Wilujeng Sumping di Kuningan. Ini adalah Gunung kebanggan Kuningan. Dari sini ke Desa saya masih memerlukan waktu satu jam. Tapi jagan khawatir tidak akan menyesal, soalnya di sepanjang jalan ada pemandangan yang sangat eksotis. Beuuh...

Jude dan Pemandangan Ciremai
Penampilan Jude sudah disiapkan matang-matang selama perjalanan. Jude sangat senang bisa sampai di Kuningan. Untuknya saya abadikan perjalanan ini. Senyum Juuuuuuud :). Tidak jauh dari pemandangan ini kita akan menemukan Bokor Kuningan. Bokor ini salah satu Icon Kuningan. Bokor ini sangat melegenda, dan menjadi cikal bakal lahirnya kota Kuningan. Sejarahnya nanti saja ya di bahasnya. Hehe.., mari lanjutkan perjalanan kita ke arah kiri menuju Luragung...

Tandur
Pesawahan Luragung. Memang sedang musim menanam padi disana. Saya dan Jude SMP di daerah Luragung. Dari Luragung saya lanjutkan perjalanan menuju Cleuya(Leuwi Kuda). Aaaah tak sabar ke Desaaaa. Semangat!

Pesawahan Leuwi Kuda
Jalan Leuwi Kuda. Ada beberapa bukit yang akan kita lewati. Di balik bukit itu ada Jalan Duwet namanya. Biasanya banyak warga desa yang sedang bertani. Mari tengok..

Aktivitas Membawa Kayu Bakar
Ibu-ibu ini dari kebun, mereka hanya bertiga. Sebagian warga disana masih menggunakan bahan bakar dari kayu bakar. Semoga mereka selalu sehat dan bahagia, juga kita kawan. Amin

Selamat Datang Di Desa Simpay Jaya
Jalan utama Desa Simpay Jaya. Disebelah kanan anak-anak itu adalah pemakaman umum. Sedangkan di sebelah kirinya adalah pesawahan dan bangunan Sekolah Dasar saya dan Jude 10 tahun silam. Wooow, semangat bentar lagi sampai Rumah Nenek :D

Mesjid Desa Simpay Jaya
Mesjid Baiturrahim. Mesjid satu-satunya di Desa Simpay Jaya. O, saya masih ingat waktu saya kelas dua SD saya sering diajak Shalat Subuh berjemaah sama Emak. Saat itu belum ada listrik masih menggunakan obor. Emaaaaaak aku pulaaang...

Nenek 2
Subhanallah, segala puji hanya milik Allah Yang Maha Mempertemukan. Emak yang mengajariku agama, Emak yang mengasuhku dari sejak umur 1 tahun. O, semoga Emak selalu ada dalam kebahagiaan, sehat dan sentosa. Amin :)

Bukit Rimpak Di Pagi Hari
Keesokan harinya saya Photowalk ke Pesawahan. O, kini saya bisa menikmati nuansa pagi di pesawahan. Pesawahan ini yang biasa dijadikan mata pencaharian warga desa, termasuk mendiang Kakek. Namanya Sawah Wetan, karena letaknya di sebelah timur Desa. Dan lihatlah, bukit itu bernama Bukit Rimpak. Saya pernah mengambil kayu bakar disana bersama mendiang Kakek. Sangat menyenangkan.. :)

Papatong Kampung
Papatong, atau biasa disebut Capung. Saya dan hewan ini memiliki kisah menarik sekaligus tragis. Waktu saya kecil dan sering main kesawah, saya sering menangkap Capung. Saya kumpulkan agak banyak, lepas itu saya adukan satu persatu. Sampai capung-capung itu mati, dan hati saya puas! Benar-benar jahat saya. :))

Fresh Flower
Saujana berbisik, "Andainya dapatku menulis nota-nota cinta buat diri-Nya. Ingin ku titipkan bersama semua kuntuman bunga yang indah berseri. Ku sembur haruman mewangi bersama kata-kata puji. Sedang Dia tahu kasih dan cintanya aku menjalin ikatan menuju ke Syurga". O, semoga Tuhan menyempurnakan baktiku, amin. Sekarang saya tidak kecewa kalau hujan turun karena dengan begitu saya bisa berekspresi, memotret alam sekitar :D

Nasi Goreng Emak
Ini Nasi Goreng buatan Emak, sangat berbeda kalau Emak yang memasak. Yah, semua cucu-cucu Emak pasti memuji masakannya. "Waaaw enak Mak nasi gorengnya" :)

Inilah perjalanan saya dengan Jude ke kampung halaman. Desa Simpay Jaya. Desa kelahiranku, desa kelahiran Jude. Desa yang menyimpan kilas balik kehidupan saya dengan segudang kenangan. Desa ini telah menyihirku untuk menyapanya dan menikmati jamuannya. Mengirup udara perkampungan. Berjumpa deagan Emak. Liburan kali ini sangat-sangat-sangat mengesankan!

Salam hangat dari kami,
Qefy dan Jude

Weekend With Jude

Berkicau riang beburung disangkar Pena, menyambut rembangan pagi yang berganti. O, selalu kuingat cita-citaku begitu pula impianku. Maka, kutekuni dengan segenap pikiran dan kukejar dengan sepenuh hati. Aku berjuang menyambut panggilanNya. Antusiasku bergemuruh bak deburan ombak dilautan lepas. O, semoga Tuhan merahmati aktivitasku ;-)

Selamat Pagi Indonesia :)

Selamat pagi kawans...
Semoga aura semangat dan antusisme di pagi ini tetap tertanam. Tetap menggelora! Walau ada yang sedang tidak enak hati atau sedang merasakan sendu semoga pagi ini mampu mengubahnya menjadi kebahagiaan. Tak lupa bagi yang sedang mengembara di Tanah mana pun, di Negara mana pun. Semoga pagi ini menjadi titik awal bergemuruhnya ombak-ombak sentosa yang bisa melahirkan selaksa keriangan di setiap jiwa. Amin

Bagaimana kabarnya hari ini? Liburan kali ini akan menjajah kuliner dimana? Atau pergi bersama teman-teman ke bendungan? Atau masih sibuk dengan tugas-tugas? O, tidaaaak. Mari beribur kawans, meski hanya jalan-jalan sederhana. Meskipun uang pas-pasan yang penting bisa beli roti dan bisa ngajak orang yang kita cinta menjadi lebih akrab. Wow!

Semalam saya mengitari daerah dago with Jude. Setelah menghadiri agenda rutin Bandung Flickr atau Bdgflckr di Salman ITB saya diajak makan-makan oleh Jude. Awalnya saya mengira itu hanya ajakkan manja yang tak mungkin bertahan sampai tempat parkiran motor, tapi Jude benar-benar berniat ketempat makanan Roti Keju itu. “Ayoolah, aku belum makan. Laper...” ajak Jude. “O, siap Nona. Dengan senang hati :D” Jawabku. Ah, aku harus setia temani Jude. Apalagi kali ini Jude yang bayarin. Hahaha =))

Setibanya di Madtari, saya pesan Roti pisang susu strawberi keju(Rp 10rb), pun Jude pesan itu hanya bedanya saya strawberi sedangkan Jude coklat. Minumannya Teh tarik(Rp 5rb) saja, hehe. Ini adalah kali ke empat saya makan roti bareng jude di Madtari. Harga dan rasanya sangat beraneka. Saya sarankan kalau ada akan makan disana sebelumnya jangan makan apa-apa. Dijamin kenyang. Madtari tempatnya di Jalan Tengku Umar, Bandung. Daerah Plazza Dago :)

Selama di sana saya asik menyimak cerita-cerita Jude, tentang apapun. Mulai dari cerita Bapak yang menelpon Jude kemarin siang, cerita tentang-teman kuliahnya dengan aneka kekocakkannya, tugas kuliahnya yang numpuk, bahkan sampai cerita-cerita pribadi “Eheeem...:D”. Dengan selorohnya Jude yang kocak membuat saya terpingkal-pingkal. Terlebih ketika bercerita lucu atau sinis, waaah matanya ikut-ikutan berekspresi. Mendelik-delik. Hahaa....

Kalau kata Robert G. Ingersoll "Tempat untuk berbahagia itu ada di sini. Waktu untuk berbahagia itu kini. Cara untuk berbahagia ialah dengan membuat orang lain berbahagia". Pesan ini sangat mantep. Pas, sangat cakap kalau bisa merasakannya. Keluarga adalah kehidupan sosial yang paling kecil, namun bisa memberikan 'dampak' yang BESAR. Jude adalah adik saya satu-satunya. Kiat saya untuk berbahagia itu adalah jangan lupa untuk memuji. Ya, meskipun hanya sekedar memuji penampilannya, misal tulisannya, bajunya serasi atau sepatunya cocok. “Woow, pakaianmu serasi banget Jud, pandai ya kamu milih baju”. Saya yakin pasti orang yang di puji akan senang. Bahkan jangan ragu untuk saling mengkritik pakaian. Sssst Jude termasuk Muslimah yang harus terus diingatkan soal pakaian :))

O, semoga Tuhan merahmati kekraban ini sampai penghujung usia.
Selamat Pagi Indonesia. Happy weekend :)

Temui Aku Pukul 18.00 :)

Hai Senja, sedang berada dimana sekarang? Pondok Pena masih menunjukan pukul 12.45 siang. Hari ini spesial saya menunggumu kawan. Entah. Mungkin sejak beberapa hari lalu saya menangkapmu, saya jadi tersihir untuk selalu memburu dan mengejarmu walau saya harus naik keatas genting. Ya, keatas genting. Rupanya perlu perjuangan ekstra untuk berjumpa denganmu kawan :D

Setiap hari kamu mengenakan Jubbah yang indah, membuat mata saya terperanga. Selalu saja berubah-ubah tanpa ada satu pun Jubahmu yang sama. Lemari Jubahmu pasti besar sekali ya?Dan setiap memakainya kamu di bantu oleh berapa Hakim? Hehe. Pakaian saya cukup disimpan di lemari kecil soalnya bajuku tak sebanyak Jubahmu. Jubahmu bermacam-macam motif dan warnanya, saya pernah lihat kamu mengenakan Jubah warna kuning keemasan, perak bercampur biru, gradasi ungu, pesona merah saga, dan banyaklagi :)

Sayap-sayap Senja
Alhamdulillah aku tuntaskan kerjaku sepenuh juang, biarlah Yang Maha Ulung menilai kisah amanahku hari ini. Sayap-sayap senja menemani sampai aku bersujud kepadaNya. @qefy

Senja, kata orang kamu itu memiliki keunikan yang khas. Selain Jubahmu itu kamu juga tak mudah ditemui orang. Ketika orang lain ingin menemuimu, kamu memasang pengumuman bahwa harus menunggumu “Temui aku pukul 18.00-18.15 WIB”. Selain itu kamu hadir begitu cepat setiap harinya, hanya kurun waktu 15 menit. Aaah belum puas saya bermain, tapi kamu harus segera pulang. O iya, dimana tempat tinggalmu Senja? :D

Kambing Etawah Jumnapari

Kambing Etawah Jumnapari India
"Hi Bloofers, perkenalkan namaku Etawah Jumnapari dari Negeri India. Saya sengaja datang ke Indonesia untuk menjadi santapan buas Bloofers yang sedang merindukan kehadiranku. Dari 3 pekan lalu telingaku kepanasan, sampe-sampe doweeeer tuh. Haha. Saya sering menggosok Gigi kok, makanya gigiku bersih kan? Haha. Semoga daging-dagingku bisa membuat Bloofers kenyang. Jangan lupa sebelum memakan aku, berdoa terlebih dahulu kalau tidak aku bakalan jadi Kambing Gentayangan. Haha..."

Hanya satu Bloofers yang bakalan gak mau makan nie kambing...dia adalah Nitnot...(dia bukan qefy...hahaha...)...mengapa? Karena bagi Nitnot senyumannya terlalu menawan, giginya putih berkilau dan tatapan matanya yang hidup membuat jantung Nitnot berdegup kencaaaang. Haha... Eh tahu sejarah kenapa namanya Kambing Etawah? Menurut penghuni Negeri Antah Berantah itu, karena sang kambing hobinya tertawa terbahak-bahak-bahak. Entah,
wkwkwkkk..., kikikikkkkk..., wekekekkk..., haghaghaghagggg..., gegegegg..., hahahaa...., heheheee..... yang jelas Nitnot ga tega makan fansnya sendiri... Ckckckckckc...

Saya persembahkan postingan ini untuk Bloofers yang sedang merindukan Kambing Guling. Foto ini di ambil dari Fakultas Peternakan Unpad Bandung. Sewaktu ada agenda Photowalk bersama Jude, Doni, Bintang dll. Menurut Bintang sang alumni Peternakan Unpad, Kambing Etawah ini berasal dari India. Negerinya si Kajol dan Shahrukh Khan. Haha. Semoga Foto ini bisa meredam rasa penasaran terhadap Kambing Guling. Kambing Guling oh Kambing Guling, ceritamu belum berakhir di Bloofers. Haha...

Jude

 Jude Belajar Memotret #1
Jude kecil begitu imut, gendut dan paling menarik itu pipi tembemnya yang mampu menggoda orang untuk mencubit atau menciumnya. Jude kecil, sangat cengeng, setiap saya beli sesuatu pasti dia ingin. Kalau tidak matanya langsung berkaca :(. Setiap saya pergi kemanapun sekedar main sepeda dengan teman, Jude menangis ingin ikut. O, jude kecil begitu lugu dan lucu dengan rambut panjangnya yang di kucir dua.

Jude SD, dan saya harus tahu aktivitas Jude saat itu. Setiap berangkat sekolah kita bareng dan pulang sekolah pun harus bareng. Jude paling suka tas cangklong, masih ingat waktu Jude SD tas cangklong begitu laris dan populer. Saya belikan warna Kuning untuknya. Ah, ada pengalaman lucu saat SD. Lucu, lucu dan Lucu banget :))

Jude SMP, rambutnya masi terurai saat Jude duduk di kelas 1 SMP. Sedangkan saya duduk disekolah menengah atas kelas 1. Saya ingin Jude berkerudung. Entah siasat apa yang harus saya lakukan, saat itu saya hanya aktif membelikannya majalah kemuslimahan. Hampir setiap bulan saya khususkan beli majalah itu untuk Jude. Akhirnya Jude tertarik dengan majalah itu dan istiqomah berkerudung. Yess berhasil :D

Jude SMK, mula-mulanya jude sering ngeluh karena sekolah di tempat yang tidak ia harapkan. Tapi saya dan orang tua dan orang-orang terdekatnya terus berusaha untuk memberikan motivasi agar Jude tetap bersemangat mengenyam ilmu disana. Singkat cerita, masa-masa SMK Jude begitu menyenangkan. Terlebih berkat kehadiran teman-teman muslimahnya. Saya semakin terbantu :D

Jude berdikari, bekerja di Garmen daerah Bogor. Saya sedih melihat kondisi kosannya yang sempit dan disana hanya ada tikar untuk tempatnya tidur. O, tidak. Saya ingin menangis kalau mengingat masa-masa Jude kerja di sana. Kondisinya sangat memprihatinkan. Disana panas, saya belikan kipas angin untuknya agar tidak terlalu panas. Saya iri, rupanya disana jude banyak belajar dan pengalaman menganai kemandirian dan persahabatan. Satu tahun belalu Jude berdikari. Sampai sekarang komunikasi dengan teman-temannya masih terjalin. Saya takjub :)

Jude Kuliah, Jude berusaha keras mengikuti SMPTN UPI hanya saja belum berhasil. Berita itu sangat memukul bagi sosok Jude. Saat itu saya tidak boleh terkesan sedih. Saya kirimkan catatan untuk Jude malalui Facebooknya. "Apapun yg terjadi, ku kan slalu ada untukmu. Janganlah kau bersedih..coz everything's gonna be OKAY(Ya Sudahlah, Bondan Prakoso)". Memang semuanya sudah ada dalam rencana Allah akhirnya Jude kuliah di Politeknik Pos Indonesia Bandung. Jude memilih jurusan Akuntansi.

Jude kini beranjak dewasa, kehadirannya benar-benar berpengaruh dan sangat berarti bagi saya. Jude adalah harta saya satu-satunya tempat mengeluh, tempat berbagi, tempat memilih, tempat mendapatkan inspirasi. Saya sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan perempuan pemilik mata sipit itu. Ketika saya minta saran dan koreksi, jude manjawabnya dengan jujur. Ketika saya boros, Jude menyampaikan solusi dengan caranya. Ketika saya membantunya, Jude melayangkan ucapan terimakasih yang sangat dalam dan menempelkan kata “Love U Brother...:)”

O, Bloofers

Buat Bloof,
Apa kabar? Kamu tampak gaya hari ini, rambutmu rapi dan cakep. Pakaian yang dikenakan sangat serasi kawan. Semuanya kamu terkesan baik-baik dan happy. Dengan itu membuat saya bahagia karena saya mengharapkan yang terbaik buatmu. Apapun masalah yang kamu hadapi hari ini semoga lekas membaik dan saya yakin kamu bisa bersikap dengan elegan untuk tetap happy :)

Saya tahu kamu baik, kamu peduli, kamu penyabar, kamu bersahabat, kamu memikirkan orang lain dengan sungguh-sungguh, khususnya yang kamu sayangi. Berkat kamu yang mudah akrab dengan sesiapapun, sayapun jadi banyak kenalan hari ini, banyak sahabat baru. Untuk itu saya suka gayamu. Sungguh menyenagkan.

Satu lagi yang saya ketahui, yaitu kamu penulis yang hebat ya, kamu! Saya sering membuka halaman catatanmu. Disana saya banyak mendapatkan pengetahuan. Rupanya teman-temanmu penulis semua ya, mereka tampak sepeti penulis ulung. Saya banyak belajar dari gaya penulisan mereka. Kemarin saya membaca tulisan temanmu dan hampir menangis karena itu begitu menarik.
O, Bloofers. Teruslah menulis. Jangan sampai rasa takut menghentikamu. Tulisanmu ditunggu banyak orang. Jika kamu menulis tentang kesanmu hari itu, seungguhnya saya hanyut membaca tulisanmu. Walau berjauhan, serasa dekat. Dan kalau kamu kesepian, menulislah untuk saya. Saya selalu disini untukmu.

Salam,
qefy
 
Qefy © 2010 | Designed by Chica Blogger | Back to top