Jika saia punya saudara kembar, dia akan sangat berbeda dengan saia. Dia tidak akan sembarangan, dia akan rapi. Dia akan membariskan sepatu dalam lemarinya setiap pulang kerja, dan benda lainnya akan digantung atau dilipat dengan sangat rapi. Dia akan menyimpan buku-bukunya tersusun di meja belajar dekat tempat tidurnya. Selain itu dia akan membereskan file-file di komputernya secara khusus agar mudah dikenali. Setiap bangun tidur dia pasti merapikan tempat tidurnya, menata bantal guling dan akan selelalu melipat kain penghangat badannya.
Wajahnya persis seperti saia., tapi cara berpakaiannya berbeda. Dia akan selalu tampil mengesankan bila mengenakan pakaian apapun, rambutnya disisir rapi. Dan tidak akan tampak seperti orang tolol. Kembarku akan pongah. Kembarku selalu dipuji orang, dibanggakan oleh teman-temannya. Dosen-dosen di kampusnya selalu memuaskan nilai ujiannya. Aah kembarku sangat berbeda dengan saia.
Saia selalu membuang-buang waktu, seakan waktu itu berputar sesuai keinginan saia dan hanya milik saia. Aduhai kembarku, menjelmalah disudut sanubari saia juga...
Wajahnya persis seperti saia., tapi cara berpakaiannya berbeda. Dia akan selalu tampil mengesankan bila mengenakan pakaian apapun, rambutnya disisir rapi. Dan tidak akan tampak seperti orang tolol. Kembarku akan pongah. Kembarku selalu dipuji orang, dibanggakan oleh teman-temannya. Dosen-dosen di kampusnya selalu memuaskan nilai ujiannya. Aah kembarku sangat berbeda dengan saia.
Saia selalu membuang-buang waktu, seakan waktu itu berputar sesuai keinginan saia dan hanya milik saia. Aduhai kembarku, menjelmalah disudut sanubari saia juga...