Kisah Kaos Kaki

Kaos Kaki!

Pemuda yang satu ini sedikit agak cuek. Gak terlalu ribet soal penampilan. “Yang penting, nyaman!”, katanya. Pernah suatu ketika dia pergi ke sebuah masjid di dekat kontrakannya, meski pun cuek tapi dia (sedikit) rajin mengikuti pengajian hari minggu (pencitraan). Kadang mengajak teman-temannya, kadang sendirian atau kadang juga cuma dengerin di radio. 

Selesai pengajian dia segera bergegas dan mengambil sepatu putihnya di tempat penitipan sepatu. Disaat yang bersamaan ponselnya berdering, klik ‘answer’. Rupanya disebrang sana sahabat lamanya menelpon. Sambil memakai kaos kaki dan sepatu putihnya, pemuda ini masih asik menerima telpon dari sahabatnya.

Singkat cerita, sampailah pemuda ini di kontrakannya. Sebuah kontrakan yang sangat sederhana. Harus masuk gang-gang kecil, saking kecilnya cuma satu motor yang bisa melewati gang tersebut. Dengan tergesa dia luruhkan kaos kaki dan sepatunya itu. Kemudian langsung dia simpan di rak sepatu seperti biasanya. 

Besoknya, Senin pagi, dia merendam beberapa pakaian kotor termasuk kaos kaki yang kemarin dia pakai. Kaget. Aneh. Baru sadar. Kaos kaki siapa ini? Dua-duanya kaos kaki yang tidak dia kenal. Parahnya, kanan-kiri berbeda! Padahal kaos kakinya yang tertukar itu baru dia beli 4 hari yang lalu. “Kenapa bisa tertukar? Kenapa… kenapa…!” .

Happy Milad Jude

Terbit dari sebuah keinginan untuk memberikan (sedikit) yang terbaik buat adik sematawayang-ku. Adik satu-satunya. Adik perempuan yang tak tergantikan oleh apa pun. Memang, aku belum bisa menjadi kakak ideal sesuai harapannya, tapi setidaknya aku harus terus berusaha agar aku bisa menjadi partner keluarga dalam segala kondisi. Kondisi yang membahagiakan atau sebaliknya. Insyaallah.

Entah ide ini datang dari mana, tiba-tiba aku ingin sekali membuatkan kue untuk Milad adik. Awalnya aku minta seorang sahabat untuk membuatkan kue untuk adikku, tapi sahabatku lebih menyarankkan agar aku yang membuat kue tersebut biar nanti sahabatku yang mengarahkan. Debat kecil. Akhirnya aku menyetujui sarannya dengan catatan, semua bahan kami beli bersama dan saat proses sahabatku juga harus mengarahkan secara terperinci. Step by step. 

Pada prakteknya tidak semua aku yang kerjakan karena ada beberapa yang menyulitkan. Waktu terus berjalan. Aku merasakan kikuhnya bergulat dengan tepung, telor dan margarin. Mengocoknya hingga mengembang dan menuangkan kedalam loyang. Lalu memsukannya ke dalam oven dengan suhu dan waktu yang ditentukan. Sambil menunggu matang untuk beberapa menit, aku coba menyiapkan Loyang yang ke dua dan mengolesnya dengan margarine. Juga membungkus kado dengan ukuran kotak yang agak besar.

Kue Untuk Jude

Belum sampai pada waktu yang di tentukan, terlihat adonan didalam oven semakin mengebang dan meleleh, meleber dari Loyang. Panik. Rupanya adonan yang dituangkan ke dalam loyang terlalu penuh. Langsung kami angkat, kami tuangkan kue yang meleleh itu ke nampan. Sisa-sia dari lelehan adonan pun aku bersihkan. Kemudian kami ulangi dengan adonan yang tidak terlalu penuh seperti percobaan pertama. Alhamdulillah, dengan proses yang cukup alot dan kacau akhirnya loyang ke dua berhasil, begitu juga dengan Loyang ke tiga. #horee

Kue-kuenya agak gosong. Hehehe. Jadi, harus disisik terlebih dahulu agar tidak terlihat gosongnya. Kemudian dilapisi cream putih. Selain cream putih, kami juga siapkan cream warna ungu pastel sebagai penghias. Saat itu kami tidak ada ide, alhasil aku cuma menuliskan nama ‘JUDE’ dan menghias sudut-sudut kuenya dengan tumpahan cream ungu ala kadarnya. Selesai itu, ada satu kue lagi dari sisa adonan yang berbentuk lingkaran. Langsung aku lapisi cream putih, memadukannya dengan cream ungu tua dan menghiasnya secara melingkar serta satu buah lilin yang bertengger diatasnya. 

Alhamdulillah, rehat sejenak...
Pembuatan kue-pun telah selesai. Tapi tahap selanjutnya akan lebih MENEGANGKAN! Kami bersiap untuk meluncur menuju kosan Jude. Satu kotak besar berisi hadiah sudah terbungkus, tapi kue masih ada di atas nampan. Beberapa menit kami bingung mau dibawa seperti apa, namun akhirnya kami sepakat untuk menenteng nampan tersebut. Kami harus ekstra hati-hati ketika melewati polisi tidur. Khawatir kuenya meloncat! #haha 
Di depan kosan Jude. Kami menunggu teman-temannya yang juga akan memberikan kejutan. Jam dua belas sudah lewat beberapa menit. Dingin sudah terasa. Tapi kami tetap bersemangat. Dan Tara!! Jude berhasil kami kejutkan. Senyuman yang membuat matanya semakin berbentuk bulan sabit, itulah yang membuat kami tak merasa ngantuk. Permohonan terpanjatkan. Salah satunya semoga Tugas Akhir Jude berjalan baik dan lancar. Amin.

Happy Milad Jude

Sebagai kenang-kenangan kami juga bawakan kado sederhana. Kado yang selama ini dia inginkan. Helm Bogo warna ungu. Semoga saja dia menyukainya dan kami bahagia melihat Jude tersenyum lepas.

Terimakasih banyak kepada pemilik www.gulunganpita.com yang telah turut serta menyukseskan misi pembuatan kue dan kejutan untuk Jude. Semoga Allah selalu membalasnya dengan kebahagiaan yang tiada terkira. Amin. Juga untuk sahabat-sahabat Jude yang ikut memberikan kejutan, Aya, Astrid, Kiki dan Asep. Terima kasih banyak ya. Semoga silaturahim ini tetap terjaga. Amin.

Blog | Twitter | Facebook | Tumblr | About Me!
 
Qefy © 2010 | Designed by Chica Blogger | Back to top