Antah Brantah

Sekarang saya sedang berada di negeri antah brantah. Hening, jauh dari keramaian kota. Saya senang berada di negeri yang kaya akan karya. Saya tidak sendiri, saya bersama kawan. Dia bersayap? Ya tentu. Dia bersayap. Kawan yang arif itu sayapnya terbuat dari sikap sabar dan syukur.

Saya senang berkelana, mengembara menyisiri berbagai khazanah keilmuan yang mengagumkan. Mulai dari pelataran kota sampai ke pelosok pedesaan yang hening-bening. Negeri ini, tempat singgah teman saya. Entah apakah teman saya yang bersayap itu tahu alasan saya selalu siap mengantarnya ke negeri antah brantah ini.

Tepatnya dua pekan lalu saya mendapatkan kuntuman doa dari guru agama saya. Beliau menguraikan dengan sangat tartil sehingga saya masi mengingat apa yang disampaikannya. Beliau menyampaikan doa penuh keikhlasan. Ialah doa ibrahim, bingkisan yang spesial dari ayat-ayat asy-syua’ara. Subhanallah, saya menghapalnya mengulang-ulang, memahami maknanya dan cuba mengamalkannya.

“Ya Tuhanku, karuniakanlah aku ilmu dan jadikanlah aku termasuk kedalam golongan orang-orang yang salih. Ya Allah, jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang akan datang dikemudian hari. Ya Allah, kurniakanlah aku syurga yang penuh dengan kenikmatan”

Saya benar-benar terpukau dengan kuntuman doa itu. Saya yakin doa itu sangat bertenaga. Kenapa begitu yakin? Karena mantap di hati. Saya meminta ilmu yang bermanfaat, Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk bergairah kembali membaca berbagai kitab(buku).

Ya Karim, sangat banyak manfaat ketika banyak membaca. Lalu saya catat beberapa kutipan yang kental dengan kehidupan sehari-hari dan saya anggap penting. Saya putar beberapa nasyid yang dapat menyegarkan ingatan saya akan keagungan dan kemegahan Sang Ulung. Subhanallah, sangat membahana.

Di negeri antah brantah ini saya bisa mengenalNya.

8 komentar:

  1. Hmm... aku masih tak mengerti kang. Hahahaha.....

    Dimanapun negeri antah berantah itu, siapapun orang bersayap itu, semoga bisa memberikan kebaikan.... :D

    Amin.... untuk do'anya. Hehehehe....

    BalasHapus
  2. Memang banyak yang disembunyikan Nenk, mulai dari lokasi, ayat asy-syu'ara, alasan ke negeri itu, peran kawan bersayap sampai ke guru agama. :D

    BalasHapus
  3. salam sama pak guru dan kawan bersayap kang,,, jg u/ penduduk antah brantah... :D

    BalasHapus
  4. itu doa versi arab yg mana? surat Asy-Syu'ara?
    *perjalanan panjang..

    ~ dy ~

    BalasHapus
  5. KangZul : Alaihisalam, kata kawan bersayap. Kalau ke guru belum soalnya belum jumpa lagi. Hehe.., sampaikan salam saya sama warga palopo ya. Bisa ga tuh semuanya? Hehe...

    BalasHapus
  6. Mas Dimas : Asy-Syu'ara ayat 83-85. Bunyinya "Rabbi hablii hukmaw wa alhiknii bishaalihiin, waj'alii lisaanasidqinfilahiriin, waj'alnii miwwarasati jannatinna'iim". Perjalanan yang mengusung kefasihan. Jazakallah ya Mas..

    BalasHapus
  7. dengan redaksi berbeda, pemahaman berbeda... trims...

    ~ dy ~

    BalasHapus
  8. Jumpa lagi di redaksi selanjutnya, *Trans7

    BalasHapus

Terimakasih telah meninggalkan jejak, saya siap meluncur ke blogmu :)

 
Qefy © 2010 | Designed by Chica Blogger | Back to top